Framework Aplikasi Hybrid
Pada pembahasan
kali ini, saya akan membahas tentang framework yang digunakan untuk membuat
aplikasi hybrid. Tapi sebelumnya apa sih pengertian dari framework dan aplikasi
hybrid?
Framework atau
bahasa indonesianya kerangka kerja itu sebuah software untuk memudahkan para
programmer membuat aplikasi atau web yang isinya adalah berbagai fungsi,
plugin, dan konsep sehingga membentuk suatu sistem tertentu. Jadi dengan kita menggunakan
framework, sebuah aplikasi akan tersusun dan terstruktur dengan rapi.
Sedangkan aplikasi
hybrid adalah aplikasi web yang ditransformasikan menjadi kode native pada platform
seperti iOS atau Android. Aplikasi hybrid biasanya menggunakan browser untuk
mengijinkan aplikasi web mengakses berbagai fitur di device mobile seperti Push
Notification, Contacts, atau Offline Data Storage.
Nah setelah kalian mengetahui apa itu pengertian framework
dan aplikasi hybrid, saya mau memberikan informasi beberapa framework untuk
membuat aplikasi hybrid, dan inilah 5 framework hybrid, silahkan membaca! :)
JQUERY MOBILE
Framework
pertama adalah, JQuery Mobile adalah web framework yang digunakan untuk perangkat-perangkat layar sentuh. jQuery
Mobile yang dikenal sebagai library JavaScript maupun framework mobile ini
dikembangkan oleh tim jQuery Project. John Resig merilis jQuery pada bulan
Januari 2006 di BarCamp NYC dan telah digunakan oleh lebih dari 52% dari 10.000
situs yang paling banyak dikunjungi. jQuery ini bersifat gratis, open source,
dan berada dibawah lisensi dari MIT. Tujuan pengembangannya adalah berfokus
pada pembuatan framework yang kompatibel dengan beraneka ragam perangkat
smartphone dan tablet.
Jquery mobile memiliki banyak
fitur yang dimilikinya, yaitu:
- Built on jQuery core, supaya syntax jQuery konsisten dan familiar dan memanfaatkan jQuery UI code dan pattern
- Compatible dengan semua mobile, tablet, e-reader & desktop platforms – IOS, Android, Blackberry, Palm WebOS, Nokia/Symbian, Windows Phone 7, MeeGo, Opera Mobile/Mini, Firefox Mobile, Kindle, Nook, dan semua browser modern dinilai dengan tingkat dukungan
- Ukuran yang ringan, dan dependensi gambar yang minimal untuk kecepatan.
- Modular arsitektur, untuk meng-create custom builds yang dioptimalkan hanya fitur yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu (particular application)
- HTML5 Markup-driven, konfigurasi halaman untuk pengembangan yang cepat dan scripting yang diperlukan minimal
- Progressive enhancement, membawa konten inti dan fungsionalitas untuk semua mobile, tablet dan desktop platform dan menginstal aplikasi seperti pengalaman pada platform mobile baru.
Lalu kelebihan jQuery adalah
sebagai berikut:
- · jQuery Mobile memudahkan pengembangan user-interface untuk mobile web apps.
- · Memastikan bahwauser-interfcae bekerja pada web browser.
- · Menggunakan theme untuk memudahkan untuk costumized tampilan aplikasi Anda.
Sedangkan kelemahannya adalah:
- Setiap mempunyai kelebihan pasti memiliki kelemahan,kelemahan dari jquerymobile ini terletak pada device gadget yang tidak universal,karena jquerymobile memang dirancang untuk mobile web bagi perangkat yang memiliki layar sentuh.
- Tidak tepat untuk mendesain web yang berbasis desktop.
Hasil
aplikasi yang menggunakan JQuery Mobile:
Aplikasi Weather Web service adalah aplikasi untuk mencari atau mengakses perkiraan cuaca disetiap kota atau negara. Webservice dari weather ini sendiri diakses dari URL http://api.openweathermap.org/data/2.5/ dan untuk datatypenya menggunakan Json.
Web Service adalah aplikasi sekumpulan data(database), perangkat lunak yang dapat diakses dan diremote oleh berbagai pranti dengan sebuah perantara tertentu. Secara umum web service diidentifikasikan dengan URL seperti hanya web pada umumnya. URL webservice hanya mengandung kumpulan informasi, perintah, konfigurasi atau sintaks yang berguna membangun sebuah fungsi-fungsi tertentu dari aplikasi.
Aplikasi Weather Web service adalah aplikasi untuk mencari atau mengakses perkiraan cuaca disetiap kota atau negara. Webservice dari weather ini sendiri diakses dari URL http://api.openweathermap.org/data/2.5/ dan untuk datatypenya menggunakan Json.
Web Service adalah aplikasi sekumpulan data(database), perangkat lunak yang dapat diakses dan diremote oleh berbagai pranti dengan sebuah perantara tertentu. Secara umum web service diidentifikasikan dengan URL seperti hanya web pada umumnya. URL webservice hanya mengandung kumpulan informasi, perintah, konfigurasi atau sintaks yang berguna membangun sebuah fungsi-fungsi tertentu dari aplikasi.
Link Download Framework
http://jquerymobile.com/
http://jquerymobile.com/
Sencha Touch
Framework kedua adalah Sencha Touch adalah sebuah MVC
(Model-View-Controller) JavaScript dirancang khusus untuk membuat aplikasi web
mobile untuk perangkat touchscreen. Sencha Touch memungkinkan pengembang untuk
membuat aplikasi pada platform mobile dengan menerapkan standar terbaru,
seperti pada WebKit browser engine.
Sencha touch adalah produk dari sencha, yang dibentuk proyek populer
JavaScript library menggabungkan Ext JS, JQTouch, dan Raphaƫl. Rilisan pertama
sencha touch, versi 0.90 beta, telah dibuat tersedia pada 17 Juli 2010. Rilisan
beta ini didukung perangkat yang menjalankan Android, dan IOS (pada iPhone,
iPod touch, iPad). Selanjutnya versi stabil yang pertama, 1.0, dirilis pada
bulan November 2010. Sencha ouch versi 1.1.0 menambahkan dukungan untuk
perangkat yang menjalankan OS BlackBerry versi 6. Rilisan terbaru dari sencha
touch, versi 2.2.1, dirilis pada bulan April 2013, dan dirancang untuk
dijalankan pada browser dan platform berikut : browser Android, Google chrome
untuk Android, BlackBerry 10, Bada Mobile Browser, Kindle Fire Browser, Windows
Phone 8, Windows 8 IE10 dan Mobile Safari. Sencha touch 2.3 berisi dukungan
awal untuk browser Tizen.
Fitur-fitur
yang terdapat dalam Sencha touch, adalah:
Sencha touch mencakup seperangkat kontrol user interface GUI berbasis
grafis (atau komponen) untuk digunakan dalam aplikasi web mobile.
Komponen-komponen ini dioptimalkan untuk untuk input sentuhan. Komponen
tersebut adalah : tombol-tombol perangkat dengan tema dan efek tertentu; bentuk
elemen seperti text fields untuk email; pemetik tanggal, dan alamat; slider,
penyeleksi, dan combo-boxes; daftar komponen dengan momentum-scrolling dan
index bar; minimal set icon, toolbar dan menu; tab bergerak; toolbar bawah; dan
sebuah peta komponen dengan bantuan gerakan multi-touch seperti pinch dan zoom.
Sencha touch memiliki delapan efek transisi built-in termasuk geser atas
atau bawah elemen saat ini, menyerudukkan, membalik, dan kubus. Sencha touch
mendukung gerakan sentuhan umum yang dibangun dari peristiwa sentuh, yang
merupakan web standar tetapi hanya didukung oleh android, IOS, dan beberapa perangkat
sentuh aktif. Ini adalah tap, double tap, swipe, scroll, dan pinch.
Kelebihan
Sencha Touch:
·
Semuanya adalah JS (JS menghasilkan DOM)
·
Framework aplikasi mobile terlama
·
Menggunakan MVC (membedakan
model,view,controller)
Kekurangan
Sencha Touch:
· Sulit untuk merancang layout karena memerlukan
pengetahuan tentang JS, design tidak user friendly
·
Dokumentasi sedikit
·
Terlalu banyak dependency pada variabel global
sehingga mensulitkan saat debugging
·
Kesulitan dalam theme karena harus mengoprek JS
dan SCSS
·
Hanya mendukung browser berbasis Webkit
Aplikasi yang
menggunakan Sencha touch:
Perancangan Antarmuka Situs Jejaring Sosial yang Diakses Melalui Smartphone dengan Layar Sentuh dengan Memanfaatkan Framework Sencha Touch.
Perancangan Antarmuka Situs Jejaring Sosial yang Diakses Melalui Smartphone dengan Layar Sentuh dengan Memanfaatkan Framework Sencha Touch.
Link Download
https://www.sencha.com/products/touch/
Ionic adalah framework yang dikhususkan untuk membangun aplikasi mobile
hybrid dengan HTML5, CSS dan AngularJS. Ionic menggunakan Node.js SASS,
AngularJS sebagai engine-nya. Ionic dilengkapi dengan komponen-komponen CSS
seperti button, list, card, form, grids, tabs, dan masih banyak lagi. Jadi
Ionic itu merupakan teknologi web yang bisa digunakan untuk membuat suatu
aplikasi mobile. Karena hybrid maka aplikasi hanya dibuat 1 kali tetapi sudah
bisa dirilis di lebih dari 1 platform alias cross-platform. Aplikasi ini bersifat
open source. Ionic pertama kali dibentuk oleh Drifty Co. pada tahun 2013.
Fitur dalam
Ionic adalah:
· Ionic CLI adalah tool command line yang digunakan
untuk membuat project dan menjalankan project. Masih banyak fitur dari ionic
CLI ini, silahkan mengacu ke http://ionicframework.com/docs/cli/start.html.
· IonicLab Adalah solusi bagi anda yang ingin
kenyamanan. IonicLab adalah Versi GUI dari Ionic CLI, anda tinggal klik untuk
melakukan operasi operasi yang semula harus mengetikan perintah di Console.
· Berbeda dengan jQuery mobile atau platform lain
yang memaksa kita coding manual untuk mendesain tampilan UInya. Ionic
menyediakan Ionic Creater, produk free yang akan memudahkan anda mendesain
tampilan UI dari aplikasi. Ionic Creator sendiri adalah WebApp artinya anda
harus mengaksesnya lewat Browser. Untuk Akun Free kita hanya bisa mendesain
satu aplikasi saja, Jika ingin lebih belilah paket Premium. Anda bisa
mencobanya di https://creator.ionic.io/app/login.
· Aplikasi ini adalah Aplikasi Android. Fungsi
utamanya adalah mempreview program Ionic langsung dari Android. Aplikasi yang
bisa di preview oleh ViewApp bisa aplikasi yang kita buat atau aplikasi orang
lain yang dishare di Ionic Market.
Kelebihan Ionic
·
Ionic Menggunakan lisensi Opensource
Ionic platform
menggunakan lisensi opensource, anda boleh membuat aplikasi free ataupun
comercial dengan Ionic.
·
Menggunakan teknologi web terbaru
Ionic
memanfaatkan AngularJS untuk implementasi logicnya. Mengapa tidak memakai
jQuery? karena jQuery terkenal lambat di mobile sedangkan Angular menawarkan
performa dan respon cepat serasa aplikasi native.
·
Target Hanya untuk Android 4 dan ios 7 Keatas
Anda bisa
melihat ini sebagai kelebihan ataupun kekurangan. Bagi yang suka dengan hal
baru dan ingin kode yang bersih tanpa memikirkan kompabilitas dengan versi
mobile OS lama, maka ionic adalah platform yang paling pas.
·
Berbasis Apache Cordova /Phonegap
Perhatikan
point ini. Ionic hanya menyediakan frameworknya, untuk membungkusnya menjadi
aplikasi Android atau iOS anda tetap pakai phonegap. Artinya bagi para programer
phonegap dengan platform lain,
keahliannya tetap bisa dipakai.
Kekurangan Ionic
· Masih sebatas framework, jika untuk
membungkusnya menjadi aplikasi Android, iOS atau windows phone tetap
menggunakan Phonegap
Aplikasi yang
menggunakan ionic adalah sebagai berikut:
Link Download
https://ionicframework.com/docs/intro/installation/
Dojo Toolkit merupakan salah satu framework Javascript yang menyediakan
penyederhanaan fungsi scripting dengan javascript sampai ke pembuatan RIA (Rich
Internet Application) yang kompleks. Didalam Dojo Toolkit menyediakan kumpulan
kelas Javascript library yang lengkap mulai dari dasar JavaScript sampai fungsi
lanjutan untuk meningkatkan interaktivitas pada web dan diperkuat dengan
Widgeting system.
Dojo toolkit pertama kali dibentuk pada tanggal 25 April 2004,
ditulislah kode yang kemudian menjadi cikal bakal Dojo Toolkit, sebuah
Javascript Framework yang menyediakan penyederhanaan fungsi scripting dengan
javascript sampai ke pembuatan RIA (Rich Internet Application) yang kompleks.
Paket modular sangat membantu para web developer untuk membuat web yang
interaktif dengan struktur yang mudah dimengerti. Ditambah lagi sebuah kesatuan
antara Javascript library, dengan Widgeting system memperkokoh posisi Dojo
Toolkit sebagai Javascript Framework sebenarnya.
Fitur dalam
Dojo Toolkit, adalah sebagai berikut:
·
Dojo Core
Dojo Core
adalah inti dari Dojo Toolkit. Kita bisa menggunakan fungsi-fungsi umum seperti
XHR (POST/GET), i18n, enkripsi, xml, date/time, efek animasi, dll. Dojo
merupakan kelas yang berisi komponen-komponen dasar JavaScript yang digunakan
untuk menjalankan fungsi lanjutan yang ada pada Dojo widget dan Dojo extention
(kelas dijit dan dojox) dan untuk membangun fungsi-fungsi javascript yang kita
buat sendiri. Apabila kita ingin menyertakan library Dojo pada web yang sedang
kita bangun, hal yang kita perlu lakukan hanya menyertakan (include) file
dojo.js.
·
Dojo Widget / Dijit
Dojo Widget /
Dijit merupakan aplikasi kecil (widget) “siap pakai” yang menggunakan
fungsi-fungsi bawaan Dojo. Dijit membutuhkan file dojo.js dan modul-modul
lainnya. Sesuai namanya, dijit berisi fungsi-fungsi yang sudah jadi dan
langsung dapat digunakan (widget). Dijit digunakan untuk keperluan pembangunan
UI. Pengguna hanya tinggal menyisipkan fungsi yang ada pada dijit ini tanpa
perlu membangun fungsinya dari awal lagi. Kelas ini berisi fungsi-fungsi untuk
membangun UI web. Apabila kita ingin menggunakan sebuah kelas widget dalam web
kita, maka sebelumnya kita perlu mendeklarasikan kelas widget tersebut didalam
kode.
·
Dojo Extensions
Dojo Extensions
atau Dojox merupakan Dijit yang masih dalam tahap pengembangan tetapi sudah
bisa digunakan hanya saja API masih bisa berubah. Biasanya Dojox merupakan
extension dari Dijit dengan fitur yang lebih baik.
·
Dojo Utils
Dojo Utils
merupakan tool untuk melakukan testing. Jadi kita bisa bikin test unit dari
dijit yang kita buat dan kita test disitu.
Kelebihan:
- Library yang besar
- Very liberal license (BSD), jadi kita bisa menggunakan framework ini dengan bebas, bahkan bisa dibuat untuk komersil juga
Kekurangan:
· Kalau kita gak tau API dari tiap2 Dijit maka
kita akan kesulitan untuk membuat secara program.
· Dokumen HTML kita tidak valid, karena atribut dojoType
tidak dikenali dalam aturan W3C. Penggunaan cara ini juga tidak fleksibel
karena Dijit yang kita gunakan sulit untuk kita modifikasi “on the fly”.
· Dojo Experimental atau Dojox merupakan Dijit
yang masih dalam tahap pengembangan tetapi sudah bisa digunakan hanya saja API
masih bisa berubah.
Aplikasi yang
menggunakan Dojo Toolkit:
Kita dapat membuat animasi menggunakan dojo toolkit, inilah hasilnya, jika kita meng-klik link hilangkan maka teks dibawah akan fade out, dan sebaliknya jika kita meng-klik link tampilkan, teks dibawah itu akan tampil kembali dengan efek fade in.
Kita dapat membuat animasi menggunakan dojo toolkit, inilah hasilnya, jika kita meng-klik link hilangkan maka teks dibawah akan fade out, dan sebaliknya jika kita meng-klik link tampilkan, teks dibawah itu akan tampil kembali dengan efek fade in.
Link Download
http://dojotoolkit.org/download/
Framework terakhir adalah, Onsen UI merupakan framework mobile web
aplikasi open source yang memberikan pengembang otonomi untuk mengembangkan
aplikasi dengan menggabungkan komponen asli yang terlihat berbeda. Framework
ini sangat mudah untuk digunakan, serta hadir dengan dokumentasi yang sangat
baik, lengkap dengan contoh yang bisa menjadi referensi. Onsen UI menyediakan
kerangka dan alat UI untuk menciptakan aplikasi mobile hibrida HTML5 yang cepat
dan indah berdasarkan PhoneGap / Cordova. Onseun UI pertama kali dibuat pada
tahun 2013 dan dibuat oleh perusahaan Monaca,
Inc. / Asial Corporation.
Fitur di dalam
Onsen UI, adalah sebagai berikut:
·
Memiliki Theme Roller. Dapat digunakan untuk
memodifikasi style komponen template.
·
Telah menggunakan Font Awesome
·
Multi-screen Support, untuk berbagai layar
handset
·
Sudah ter integrasi dengan Monaca. Monaca adalah
Cloud Development Platform / Cloud IDE yang dapat dipakai untuk pembuatan
aplikasi mobile di web
Kelebihan Onsen:
· Keuntungan Onsen adalah menggunakan Sudut di bawah
tenda, tidak memaksa pengembang untuk belajar Angular.
· Menggunakan TopCoat untuk dasar CSS dan kemudian
melapisi theming melalui Stylus yang memudahkan pembuatan UI dengan mudah
ditiru yang terlihat cukup bagus dan sangat fleksibel.
· Editor Tema adalah sentuhan yang bagus.
Kekurangan
Onsen:
· Onsen tidak terlihat sama bagusnya dengan ionik,
saat berjalan di perangkat tampilan default hanya terasa sedikit off.
· Alat starter (kecuali Master-Detail) agak
berantakan, tidak hanya berisi data lipsum, namun keseluruhan aplikasi
· Terpasang di dalam index.html (tidak ada
template terpisah, tidak ada file js).
· Mengizinkan objek dikibarkan ke dalam ruang
global dengan menganotasi elemen dengan atribut var.
Aplikasi yang menggunakan Onsen:
Kita dapat membuat aplikasi system informasi akademik menggunakan onsen ui, ini contoh dari aplikasi yang dimaksud.
Link Download
https://onsen.io/v2/guide/installation.html
https://onsen.io/v2/guide/installation.html
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Onsen_UI
http://www.blogersumatra.net/2017/05/pengertian-framework-web-mobile-onsen-ui.html
http://gedelumbung.com/tutorial-android-contoh-aplikasi-sistem-informasi-akademik-berbasis-android/
http://pemrogramanmobile2014.blogspot.co.id/2015/01/jquery-mobile.html
http://www.hermantolle.com/class/docs/jquery-mobile-framework/
http://anamasix.blogspot.co.id/2014/12/jquery-mobile-dan-ajax-untuk-mengakses.html
http://pemrogramanmobile2014.blogspot.co.id/2015/01/jquery-mobile.html
http://www.hermantolle.com/class/docs/jquery-mobile-framework/
http://anamasix.blogspot.co.id/2014/12/jquery-mobile-dan-ajax-untuk-mengakses.html
https://teknojurnal.com/sencha-touch/
http://www.hermantolle.com/class/docs/sencha-touch-framework/
https://www.codepolitan.com/apa-itu-ionic-framework-57baac4756622-17924
https://en.wikipedia.org/wiki/Ionic_(mobile_app_framework)
https://khalifavi.wordpress.com/2010/09/05/sekilas-mengenai-dojo-toolkit/
https://toreizen.wordpress.com/2010/09/20/pengenalan-dojo-toolkit/
https://www.codepolitan.com/apa-itu-ionic-framework-57baac4756622-17924
https://en.wikipedia.org/wiki/Ionic_(mobile_app_framework)
https://khalifavi.wordpress.com/2010/09/05/sekilas-mengenai-dojo-toolkit/
https://toreizen.wordpress.com/2010/09/20/pengenalan-dojo-toolkit/
Komentar
Posting Komentar